PENJURUSAN SISWA
A.
LATAR BELAKANG PENJURUSAN SISWA
Pendidikan yang
berkelanjutan berlangsung sepanjang hayat. Secara formal, pendidikan
diselenggarakan di sekolahpada jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama (SLTP), Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) dan Perguruan
Tinggi (PT).
Dalam pemilihan
sekolah lanjutan, program pengajaran khusus, program studi atau arah karir atau
pekerjaan yang tepat, bukanlah hal yang mudah, melainkan merupakan proses yang
perlu dicermati oleh pihak-pihak yang berkepentingan sehingga menghasilkan
pilihan yang tepat dan membahagiakan.
B.
PENGERTIAN PENJURUSAN SISWA
Penjurusan
merupakan upaya untuk membantu siswa dalam memilih jenis sekolah atau program
pengajaran khusus atau program studi
yang akan diikuti oleh siswa dalam pendidikan lanjutannya.
Dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling upaya penjurusan itu
merupakan salah satu bentuk dari layanan penempatan dan penyaluran.[1]
C.
TUJUAN DAN ARAH PENJURUSAN
Upaya penjurusan
terutama bertujuan agar siswa dapat memperoleh informasi yang lengkap dan jelas
tentang berbagai kemungkinan pilihan yang ada bagi kelanjutan pendidikannya.
Sehingga dengan upaya tersebut peserta didik dapat memilih dengan tepat jenis
sekolah atau program pengajaran khusus, atau program studi yang ada itu sesuai
dengan kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat, minat, kecenderungan pribadi
dan hal-hal yang dapat mempengaruhi kelanjutan pendidikannya itu.
Dengan adanya
upaya penjurusan yang diselenggarakan di sekolah, maka memungkinkan siswa memilih
denga tepat :
a.
SLTP atau sekolah lain
setamat dari SD,
b.
SLTA atau program pengajaran
khusus setamat dari SLTP,
c.
Jurusan bagi peserta didik
yang akan memasuki SMK,
d.
Fakultas dan program studi
di PT, setamat dari SMU atau SMK yang sderajat.[2]
D.
TINGKAT PENJURUSAN
1.
Penjurusan Pertama
Penjurusan pertama dilakukan
terhadap peserta didik yang akan menamatkan pendidikan di Sekolah Dasar (SD)
dan melanjutkan pendidikan SLTP.
2.
Penjurusan Kedua
Penjurusan kedua dilakukan terhadap
peserta didik yang akan menamatkan SLTP dan akan melanjutkan pendidikan ke SLTA
atau SMK sederajat.
3.
Penjurusan Ketiga Umum
Penjurusan ketiga umum dilakukan
terhadap peserta didik pada SLTA untuk memilih salah satu program pengajaran
khusus yang ada di SLTA.
4.
Penjurusan Ketiga Kejuruan
Penjurusan ketiga kejuruan perlu
dilakukan terhadap peserta didik pada SMK untuk memilih salah satu jurusan yang
ada di SMK.
5.
Penjurusan Keempat
Penjurusan keempat perlu dilakukan
terhadap peserta didik di SLTA tau SMK yang akan melanjutkan ke PT. Mereka dibantu
untuk memilih salah satu fakultas dengan program studi yang ada di PT.
Masing-masing tingkat penjurusan itu
memerlukan penanganan yang akurat sesuai dengan tingkat perkembangan dan karakteristik peserta didik
yang bersangkutan.
Tingkat
penjurusan dapat digambarkan sebagai berikut :

E.
KRITERIA PENJURUSAN
1.
Bakat, Minat, dan
Kecenderungan Pribadi, berkenaan dengan karir atau pekerjaan tertentu, yaitu
karakteristik khusus pribadi yang dapat diukur dengan tes bakat atau inventori
tentang minat.
2.
Kemampuan Dasar Umum
(Kecerdasan), yaitu kemampuan dasar yang biasanya diukur dengan tes
intelegensi.
3.
Prestasi Hasil Belajar,
yaitu nilai hasil belajar yang diperoleh di sekolah.
4.
Ketersediaan Fasilitas
Sekolah, yaitu apa yang ada disekolah tempay siswa belajar yang dapat menunjang
kesuksesan siswa pada sekolah atau program yang dipilihnya. Untuk ini, hal yang
paling pokok ialah apabila sekolah atau program yang menjadipilihan siswamemang
tersedia.
5.
Dorongan Moral dan
Finansial, yaitu penguatan dan berbagai kemungkinan yang dapat disediakan oleh
pihak-pihak yang akan membantu siswa memasuki sekolah atau program yang
dipilihnya. Dalam hal ini dorongan dan kemampuan ekonomi orang tua sangat perlu
diperhatikan.[3]
6.
LANGKAH-LANGKAH PENJURUSAN
Upaya
penjurusan diupayakan sejak sedini mungkin, yaitu sejak siswa menyadari bahwa
ia berkesempatan memilih jenis sekolah atau program pendidikan tertentu. Ketika
itulah langkah-langkah penjurusan secara sistematik dimulai, mengikuti sejulah
langkah yang disesuaikan dengan tingkat penjurusan tertentu.
a.
Langkah Pertama : Layanan Informasi Pendidikan atau Jabatan
Dalam
langkah ini deberikan informsi selengkapnya kepada siswa, sesuai dengan tingkat
perkembangan atau pendidikan siswa, yaitu informasi tentang sekolah ataupun
program yang akan mereka ikuti setamat dari sekolah yang mereka duduki
sekarang.
Selain itu
diberikan juga informasi tentangkarir atau jenis pekerjaan yang dapat
dijangkausetamat dari sekolah atau program studi yang dipilih.
b.
Langkah Kedua : Pengungkapan Karakteristik Siswa dan Fasilitas
yang Ada
Pengungkapan
karakteristik siswa sangat penting, khususnya berkenaan dengan kemampuan dasar
umum (kecerdasan), bakat, minat, dan kecenderungan pribadi, serta prestasi
hasil belajar.
Karakteristik
pribadi siswa dapat diungkap mellui tes standar dan prosedur penilaian hasil
belajar.
c.
Langkah Ketiga : Penyejajaran Karakteristik Siswa dengan Sekolah
atau Program yang Dapat Dipilih
Langkah ini
mengarah pada kecocokan antara karakteristik pribadi siswa dengan syarat-syarat
sekolah atau program yang dapat dipilih siswa. Keadaan yang diinginkan ialah
karakteristik pribadi siswa yang benar-benar cocok atau sejajar, atau
setidaknya mendekati, dengan persyaratan sekolah atau program yang dipilih.
Kecocokan
itu disertai dengan tersedianya sekolah atau program yang dipilih itu dalam
keadaan yang cukup baik, serta dukungan moral dan finansial yang memadai.
d.
Langkah Keempat : Siswa Mengikuti Sekoah atau Program yang
Dipilhnya
Dalam
langkah ini peranan guru pembimbing dan pihak-pihak lain yang terkait (terutam
orang tua) adalah Tut Wuri Handayani.
Berbagai dorongan, sokongan ,dan bantuan agar siswa belajar secaraoptimal demi
kesuksesan studinya perlu diberikan sebesar-besarnya.
e.
Langkah Kelima : Monitoring dan Tindak Lanjut
Guru
pembimbing memonitor kegiatan siswa asuhnya dalam menjalani program yang
diikutinya. Perkembangan dan berbagai permasalahan siswa perlu diantisipasi dan
memperoleh pelayanan bimbingan yang tepat.[4]
7.
PELAKSANA DAN MEKANISME PENJURUSAN
a.
Pelaksana Penjurusan
1)
Wali kelas
2)
Guru pembimbing
3)
Guru mata pelajaran
4)
Orang tua siswa yang
bersangkutan
5)
Kepala sekolah
b.
Mekanisme Penjurusan
1)
Kepala sekolah
a)
Mendorong dan memberikan
fasilitas kepada guru mata pelajaran, guru pembimbing, dan guru praktik untuk
berpartisipasi atau berperaan dalam upaya penjurusan siswa,
b)
Memberi kesempatan kepada
orang tua siswa untuk berkonsultasi dan memperoleh informasi tentang program
pendidikanyang ada di sekolah.
2)
Guru mata pelajaran
a)
Memberikan nilai hasil
belajar kepada guru pembimbing
b)
Memberikan materi informasi
jabatan/pendidikan yang relevan dengan materi pelajaran yang bersangkutan
kepada siswa
3)
Guru praktik
a)
Memberikan nilai hasil
praktik kepada guru pembimbing
b)
Membrikan nilai hasil
praktik kepada siswa yang bersangkutan.
4)
Guru pembimbing
a)
Bekerja sama dengan guru
mata pelajaran dan guru praktik untuk mendapatkan nilai siswa
b)
Memberikan pelayanan
bimbingan dan konseling kepa siswa
c)
Menyelenggarakan
instrumentasi dan mengolah data tentang komponen penjurusan serta
mempertimbangkan hasilnya.
5)
Orang tua
a)
Berusaha memperoleh
informaso yang lengkap dan tepat tentang bakat/minat serta kecenderungan anak
serta kemungkinan program pendidikan yang dapat dipilih anak
b)
Membri dorongan dan
fasilitas yang memadai searah dengan pilihan anak.
6)
Siswa
a)
Berpartisipasi aktif dalam
kegiatan bimbingan
b)
Berpartisipasi aktif dalam
kegiatan instrumentasi dan pelaksanaan prosedur.\/mekanisme penjurusan yang
dilakukan oleh guru pembimbing
c)
Berkonsultasi dengan orang
tua tentang pilihan program pendidikan yang paling tepat
d) Berkonsultasi dan menerima hasil penjurusan
e)
Menjalani hasil penjurusan[5]
[1] Pengurus besar
IPBI.1998.Pedoman Umum Penjurusan Siswa
di SLTP,SLTA,dan SMK
[2] Pengurus besar
IPBI.1998.Pedoman Umum Penjurusan Siswa
di SLTP,SLTA,dan SMK
[3] Pengurus besar IPBI.1998.Pedoman Umum Penjurusan Siswa di SLTP,SLTA,dan SMK
[4] Pengurus besar IPBI.1998.Pedoman Umum Penjurusan Siswa di SLTP,SLTA,dan SMK
[5] Pengurus besar IPBI.1998.Pedoman Umum Penjurusan Siswa di SLTP,SLTA,dan SMK
How To Make Money On Sports Betting
BalasHapusOnline sports septcasino betting is available for a whole host of US and งานออนไลน์ European sports https://vannienailor4166blog.blogspot.com/ betting markets. Some US states, like Louisiana wooricasinos.info and New sol.edu.kg Jersey, allow